RSS

Minggu, 10 November 2013

Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Manusia merupakan khalifah di bumi ini yang dibekali akal serta pikiran oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu berkarya dan mengembangkan kualitas hidupnya. Manusia diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik- baiknya bentuk yang dimiliki. Hal ini terdapat dalam Q.S At-Tiin : 4
“ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya”.
Kehidupan manusia sendiri sangatlah kompleks, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan dengan Sang pencipta. Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut “gregariousness” oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Sebagai hasil integrasi perilaku manusia dengan lingkungannya maka lahirlah kebudayaan. Dengan demikian manusia disebut juga sebagai makhluk yang berbudaya. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri “Soon Politikon”, merupakan mahkluk yang bergaul, beriteraksi dan berkembang sehingga dalam kehidupannya terbentuklah kelompok- kelompok sosial yang berupa keluarga dan masyarakat. Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka dalam  memenuhi kebutuhan hidup.

A.   Manusia sebagai makhluk individu
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tak terbagi, maka maksud disini adalah untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A Lysen
Manusia dilengkapi dengan kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasio dan rukun
  1. Raga merupakan bentuk jasad manusia yang khas dan berbeda pada setiap individu, sekalipun dengan hakekat yang sama.
  2. Rasa merupakan perasaan yang dimiliki oleh setiap individu sebagai akibat dari pengaruh dari luar.
  3. Rasio atau akal pikiran merupakan kelengkapan individu untuk mengeksplorasi diri, mengatasi suatu permasalahan, dan alat untuk memproses sesuatu yang ditangkap oleh panca indera.
  4. Rukun atau pergaulan hidup merupakan bentuk sosialisasi antar individu yang hidup berdampingan.

Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu jika pola tingkah lakunya bersifat spesifik dan tidak mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Karena itu dalam perkembangannya, individu sering dihadapkan dengan konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang cepat beradaptasi sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Diartikan bahwa individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya sehingga proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.

B.  Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan individu adalah terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empire luar melalui panca indera yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensasions.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Faktor Nativistik. Menurut para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan itu ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
2. Faktor Empiristik dan environmentalistik. Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali.
3. Faktor konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.


Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 - 2 tahun.
2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun - 7 tahun
3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun - 13 tahun atau 14 tahun
4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun - 20 atau 21 tahun

C.  Keluarga dan Fungsinya Terhadap Kehidupan Individu
Keluarga adalah satuan kelompok terkecil di dalam masyarakat. Keluarga merupakan kelompok primer yang sangat penting di masyarakat atau yang disebut dengan primary group. Adapun karakteristik keluarga adalah :
  1. Keluarga terdiri dari individu- individu yang bersatu yang disebabkan oleh adanya ikatan perkawinan, darah ataupun adopsi.
  2. Anggota keluarga biasanya tinggal dalam suatu rumah dan kemudian membentuk suatu rumah tangga (husehold).
  3.  Merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan dan berinteraksi.
  4. Keluarga mempertahankan suatu kebudayaan.

Fungsi keluarga adalah suatu tuntutan yang harus dijalankan dalam keluarga. Macam-macam fungsi keluarga adalah
  1. Fungsi biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi.
  2. Fungsi Pemeliharaan dan perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anggotanya agar tercipta rasa aman dan tenteram di dalamnya.
  3. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
  4.  Fungsi Keagamaan dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anggota keluarga melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengtur kehidupan kini dan kehidupan lain di dunia akhirat.
  5. Fungsi Sosial dilihat dari bagaimana mempersiapkan anggota keluarga menjadi anggota masyarakat yang baik.


D.  Masyarakat Suatu Unsur dari Kehidupan Manusia
Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”
Menurut R. Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu.
Peter L Berger, seorang ahli sosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya.
Dapat ditarik garis hubung bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia dalam suatu daerah dengan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Terdapat 2 golongan masyarakat, yakni :
  •  Masyarakat sederhana

Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pekerjaan cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pada masyarakat ini keterbatasan kemampuan fisik wanita ataupun pria menjadi tolak ukurnya. Karena pada zaman itu masyarakat belum terjamah oleh teknologi dan keadaan alam pun yang masih sangat kejam dan penuh dengan tantangan.
  •  Masyarakat maju

Masyarakat ini memiliki berbagai macam kelompok sosial atau kelompok organisasi kemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan tertentu di masyarakat. Dapat dibedakan menjadi :
a.  Masyarakat non industri
b.  Masyarakat industri

E. Keterkaitan antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu, keluarga, serta masyarakat memiliki keterpautan satu dengan yang lainnya.
·         Individu dengan keluarga
Hubungan ini sangatlah mutlak karena individu terlahir dari keluarga, tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang kelak suatu saat individu tersebut akan membentuk keluarganya sendiri. Peran individu dalam keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, sosial, dan psikologis.
·         Individu dengan masyarakat
Ini merupakan tahap dimana individu yang telah mempelajari fungsi sosial dalam keluarga kemudian terjun ke suatu ruang lingkup yang sangatlah luas, yakni masyarakat. Masyarakat tersebut bersifat makro, yang pada hakekatnya terdiri dari sekian banyak komunitas yang berbeda.

F. Urbanisasi penduduk

Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pada tahun 2050 diperkirakan 70% lebih penduduk dunia bertempat tinggal di berbagai kota yang tersebar di seluruh bumi ini. Dalam kurun waktu lebih pendek, yaitu pada tahun 2025, sekitar dua miliar orang penduduk menempati 600 kota di dunia. Keberhasilan kota menjadi pusat bisnis, pendidikan, dan kesehatan akan meningkatkan daya tarik urbanisasi berkelanjutan, keberhasilan itu pula yang kemudian akan mentranformasikan kota menjadi megakota (megacity).
Faktor penarik terjadinya urbanisasi adalah :
  1. Kehidupan kota yang lebih modern
  2. Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
  3. Banyaknya lapangan kerja
  4.  Pendidikan yang lebih berkualitas

Faktor pendorong terjadinya urbanisasi adalah :
  1.  Lahan pertanian yang semakin sempit
  2.   Menganggur karena lahan pekerjaan yang sempit
  3. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  4. Kebudayaan setempat yang tidak sesuai dengan prinsip hidup

Proses terjadinya urbanisasi :
Pertama, Pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Yang erat kaitannya dalam perbaikan ekonomi negara. Pada kenyataanya daerah dengan tingkat perekonomian tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi. Negara- negara industri umumnya memiliki tingkat urbanisasi di atas 75%. Sedangkan negara berkembang tingkat urbanisasi berkisar 35% sampai 40%.
          Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan primacy rate, yang diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota- kota disekitarnya. Semakin besar tingkat primacy menandakan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi.
Manfaat urbanisasi :
  1. Moderenisasi warga desa
  2.  Meningkatkan pengetahuan warga desa
  3.  Menjalin kerja sama yang baik antar daerah
  4.     Mengimbangi masyarakat desa dengan masyarakat kota

Akibat urbanisasi :
  1.  Terbentuknya suburb tempat- tempat pemukiman baru di pinggiran kota
  2. Makin meningkatnya tuna karya
  3.   Masalah permukiman kumuh dan tidak memenuhi syarat kelayakan
  4.  Lingkungan hidup tidak sehat, menyebabkan kriminalitas dan kerawanan sosial


G.   Permasalahan Sosial
Setiap individu pasti akan menghadapi permasalahan, permasalahan itu timbul sebagai akibat adanya penyimpangan serta perbedaan presepsi dalam diri individu dengan masyarakat luar disekitarnya. Dalam lingkup yang sempit, masalah itu pun dapat muncul diantara hubungan individu dengan keluarga.
Satu kasus yang saya ambil sebagai contoh adalah “kasus seorang remaja putus sekolah yang tega menganiaya 5 orang keluarganya di Darmaga, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2013). Pelaku Anjasmara (18) masih keluarga dengan korban. Hingga kini Polsek Darmaga melakukan observasi atas pelaku guna memastikan sisi kejiwaannya sebelum kasus penganiayaan tersebut ditingkatkan ke tahap penyidikan.” Jika motif penganiayaan itu adalah benar karena permasalahan keluarga, berarti disini adalah fungsi keluarga sebagai pendidik yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Masalah- masalah sosial ini dapat tumbuh seiring pertumbuhan individu. Peran serta kelurga diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan terburuk adanya penyimpangan sosial karena keluarga adalah tempat pertama suatu individu mendapatkan pelajaran sosial sebelum terjun ke masyarakat. Dalam masyarakat, norma sosial berfungsi untuk mengatur interaksi antar individu. Diharapkan kita dapat terus berpedoman penuh pada norma sosial. Sehingga terciptanya kedamaian serta ketentraman berkehidupan sebgai makhluk sosial.


sumber :

1 komentar:

odeetafuri mengatakan...

Borgata's NJ Casino & Hotel - DRM CD
Borgata 보령 출장안마 Hotel Casino & Spa is the 안동 출장안마 premier 광주광역 출장안마 gaming resort destination in 태백 출장샵 Atlantic City. The casino has an incredible 논산 출장샵 live entertainment experience and Jan 18, 2022New Year's Eve PartyJan 30, 2022New Year's Eve Party

Posting Komentar