RSS

Selasa, 04 Oktober 2016

Analisis Bisnis Informatika

Kali ini saya akan membahas mengenai bisnis informatika yang kian merambah di tengah- tengah masyarakat umum. Bisnis informatika itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan individu atau kelompok orang yang memiliki nilai dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang dilakukan dengan bantuan teknologi informasi itu sendiri. Tidak dipungkiri, sejalan dengan kemajuan teknologi perusahaan- perusahaan semakin terpacu untuk memanfaatkan teknologi secara optimal sebagai senjata untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan yang kian hari semakin ketat. Akan dipastikan seluruh kegiatan di muka bumi di masa kini dan masa yang akan datang akan didominasi oleh internet yang menjurus kepada cyberspace. Salah satu contoh dari bisnis informatika yang umum kita temui adalah e- commerce, yakni suatu usaha yang berkaitan dengan jual beli suatu barang dan jasa dengan media internet. E- commerce yang umum kita gunakan saat ini seperti Tokopedia, Kaskus, Olx, dll. Pada pembahasan kali ini, saya akan mengambil satu perusahaan inspiratif yang lahir dari tangan generasi- generasi muda kreatif bangsa yaitu qlapa.com.



Qlapa.com merupakan situs market place khusus untuk produk kerajinan tangan buatan Indonesia yang diluncurkan sekitar awal bulan November 2015. Perusahaan ini didirikan oleh Benny Fajarai selaku CEO dan Fransiskus Xavarius selaku CTO.
Awal mula ide pembuatan qlapa.com ketika Benny sedang berlibur ke Bali tepatnya di pasar Seni, ia melihat banyak sekali kerajinan tangan Indonesia berpotensi tinggi menarik perhatian para turis mancanegara. Sedangkan para era teknologi seperti saat ini, barang- barang tersebut masih sulit didapat secara cepat dan mudah melalui situs online, dan dari situlah terbentuk ide untuk mendirikan sebuah market place yang terfokus pada produk kerajinan asli dalam negeri. Disisi lain, pendiri Qlapa melihat adanya potensi yang sangat besar dalam industri kreatif. Menurut data Kementrian Pariwisata, industri kerajinan tangan merupakan salah satu subsektor terbesar dengan penghasilan Rp 21 triliun nilai ekspor dan Rp 145 triiun dari konsumsi rumah tangga. Benny Fajarai mengatakan, didirikannya Qlapa merupakan upaya untuk membantu para pengrajin produk handmade di Indonesia agar bisa lebih maju lagi.
Tidak sembarang orang bisa menjual barang di Qlapa, situs ini secara ketat menyeleksi barang- barang yang dijual. Barang yang dijual di Qlapa harus merupakan barang buatan sendiri, bukan barang- barang import, produk reseller, atau produk yang dapat melanggar hak cipta. Qlapa menyediakan fitur yang memungkinkan penjual mendapatkan pesanan yang dikostumisasi sesuai harapan pembeli. Penjual juga bisa menerima pesanan dalam bentuk pre- order jika si perajin hanya mau membuat produk berdasarkan pesanan. Cara pembayaran di Qlapa juga fleksibel, calon pembeli dapat memilih proses pembayaran dengan menggunakan kredit ataupun transfer bank. Untuk pilihan pembayaran menggunakan transfer bank, pembeli juga tidak perlu khawatir karena Qlapa menggunakan rekening bersama sehingga pembeli dapat melakukan transaksi bisa lebih aman dan nyaman.

Kantor qlapa.com bertempat di Tanjung Duren Utara IIIA, nomor 337A, Jakarta Barat dengan mempekerjakan kurang lebih 30 orang. Mulai dari bagian marketing, development, dan operasional. Menurut saya, bisnis menengah ini berkembang sangat pesat, pada awal peluncuran situs saja Qlapa sudah menjual ribuan produk kerajinan tangan yang berasal dari ratusan penjual lokal. Awal tahun 2016, Qlapa baru saja mendapatkan pendanaan dari 3 investor, yakni : Global Founders Capital, Ideosource, dan Budi Setidharma, Presiden Komisaris PT. Astra Internasional. Dari situs yang saya kutip, Qlapa tidak pernah menyebutkan berapa keuntungan yang didapat, investasi yang diperoleh dari startup ini akan digunakan untuk membangun tim yang kuat serta meningkatkan suplai dan permintaan akan produk kerajinan lokal yang dijual di qlapa.com.

0 komentar:

Posting Komentar