Kali
ini saya akan membahas mengenai bisnis informatika yang kian merambah di
tengah- tengah masyarakat umum. Bisnis informatika itu sendiri merupakan suatu usaha
yang dilakukan individu atau kelompok orang yang memiliki nilai dengan tujuan
mendapatkan keuntungan yang dilakukan dengan bantuan teknologi informasi itu
sendiri. Tidak dipungkiri, sejalan dengan kemajuan teknologi perusahaan-
perusahaan semakin terpacu untuk memanfaatkan teknologi secara optimal sebagai
senjata untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan yang kian hari semakin
ketat. Akan dipastikan seluruh kegiatan di muka bumi di masa kini dan masa yang
akan datang akan didominasi oleh internet yang menjurus kepada cyberspace. Salah satu contoh dari
bisnis informatika yang umum kita temui adalah e- commerce, yakni suatu usaha yang berkaitan dengan jual beli
suatu barang dan jasa dengan media internet. E- commerce yang umum kita gunakan saat ini seperti Tokopedia,
Kaskus, Olx, dll. Pada pembahasan kali ini, saya akan mengambil satu perusahaan
inspiratif yang lahir dari tangan generasi- generasi muda kreatif bangsa yaitu
qlapa.com.
Qlapa.com
merupakan situs market place khusus
untuk produk kerajinan tangan buatan Indonesia yang diluncurkan sekitar awal
bulan November 2015. Perusahaan ini didirikan oleh Benny Fajarai selaku CEO dan
Fransiskus Xavarius selaku CTO.
Awal
mula ide pembuatan qlapa.com ketika Benny sedang berlibur ke Bali tepatnya di
pasar Seni, ia melihat banyak sekali kerajinan tangan Indonesia berpotensi
tinggi menarik perhatian para turis mancanegara. Sedangkan para era teknologi
seperti saat ini, barang- barang tersebut masih sulit didapat secara cepat dan
mudah melalui situs online, dan dari
situlah terbentuk ide untuk mendirikan sebuah market place yang terfokus pada produk kerajinan asli dalam negeri.
Disisi lain, pendiri Qlapa melihat adanya potensi yang sangat besar dalam industri
kreatif. Menurut data Kementrian Pariwisata, industri kerajinan tangan
merupakan salah satu subsektor terbesar dengan penghasilan Rp 21 triliun nilai
ekspor dan Rp 145 triiun dari konsumsi rumah tangga. Benny Fajarai mengatakan,
didirikannya Qlapa merupakan upaya untuk membantu para pengrajin produk handmade di Indonesia agar bisa lebih
maju lagi.
Tidak
sembarang orang bisa menjual barang di Qlapa, situs ini secara ketat menyeleksi
barang- barang yang dijual. Barang yang dijual di Qlapa harus merupakan barang
buatan sendiri, bukan barang- barang import,
produk reseller, atau produk yang
dapat melanggar hak cipta. Qlapa menyediakan fitur yang memungkinkan penjual mendapatkan
pesanan yang dikostumisasi sesuai harapan pembeli. Penjual juga bisa menerima pesanan
dalam bentuk pre- order jika si
perajin hanya mau membuat produk berdasarkan pesanan. Cara pembayaran di Qlapa
juga fleksibel, calon pembeli dapat memilih proses pembayaran dengan
menggunakan kredit ataupun transfer bank. Untuk pilihan pembayaran menggunakan
transfer bank, pembeli juga tidak perlu khawatir karena Qlapa menggunakan
rekening bersama sehingga pembeli dapat melakukan transaksi bisa lebih aman dan
nyaman.
Kantor
qlapa.com bertempat di Tanjung Duren Utara IIIA, nomor 337A, Jakarta Barat
dengan mempekerjakan kurang lebih 30 orang. Mulai dari bagian marketing, development, dan operasional. Menurut saya, bisnis menengah ini
berkembang sangat pesat, pada awal peluncuran situs saja Qlapa sudah menjual
ribuan produk kerajinan tangan yang berasal dari ratusan penjual lokal. Awal tahun
2016, Qlapa baru saja mendapatkan pendanaan dari 3 investor, yakni : Global
Founders Capital, Ideosource, dan Budi Setidharma, Presiden Komisaris PT. Astra
Internasional. Dari situs yang saya kutip, Qlapa tidak pernah menyebutkan berapa
keuntungan yang didapat, investasi yang diperoleh dari startup ini akan digunakan untuk membangun tim yang kuat serta
meningkatkan suplai dan permintaan akan produk kerajinan lokal yang dijual di
qlapa.com.
0 komentar:
Posting Komentar