RSS

Minggu, 23 Maret 2014

Manusia dan Kebudayaan

Berdasarkan cuplikan berikut, kita dapat mengidentifikasi kaitan manusia dengan kebudayaan. Saya mengibaratkannya dengan "Wayang". 
Wayang merupakan hasil dari kebudayaan Indonesia yang menceritakan kehidupan manusia. dalam konteks ini sudah erat kaitannya "Manusia dan Kebudayaan".



Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang erat terkait satu sama lain. Kebudayaan ada berasal dari karya dan karsa manusia, yang merupakan hasil interaksi manusia  dengan segala isi yang berada dalam alam raya ini. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.


1. Unsur- unsur yang membangun manusia
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satusama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalamgolongan mahluk mamalia ( biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperolehkeuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan( politik ). Dan lain sebagainya.
A.   Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
·         Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruangdan waktu.
·         Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
·          Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
·         Nafs; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri

B.   Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
·         Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libidomurni, atau energi psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secarainstingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
·         Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubgunkan energi Id ke dalam saluran osial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
·         Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego  menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

      2. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan  Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu.  menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

3. Kepribadian Bangsa Timur


Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal kosep tersebut berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berekspansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Afrika, Asia dan Oseania, dan memantapkan pemerintah- pemerintah jajahan mereka dimana- mana. Semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebut kebudayaan Timur, sebagai lawannya kebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat.
Orang- orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara populer, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohania, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan, dan gotong royong, sedangkan bangsa Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna), dan individualisme.
Namun sudah selayaknya, kita sebagai bagian dari Bangsa Timur bersyukur dan berbangga hati karena Bangsa ini terpandang sebagai Bangsa yang terhormat. Sikap ketimuran yang telah diturunkan dari generasi ke generasi menjadi batasan dan pedoman kita dalam bertinggkah laku yang positif. Kepribadian bangsa tercermin dari hasil karya manusianya itu sendiri, yakni kebudayaan. Kebudayaan yang berkembang pada Bangsa ini menuntut manusia menjadi insan yang berbudaya.

4. Pengertian Kebudayaan



Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya adalah bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa snsekerta buddayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.dalam bahasa inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata Cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela.
Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli:
E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil ntingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.

5. Unsur- unsur Kebudayaan
Adanya perbedaan wujud kebudayaan antara satu budaya dengan budaya lain disebabkan karena dalam masyarakat terdiri atas berbagai unsure, baik yang besar maupun yang kecil yang membentuk satu kesatuan. Ada banyak pendapat tentang unsure-unsur yang membentuk satu kebudayaan.

  •     Melville J. Herskovits, unsur-unsur kebudayaan terdiri atas sebagai berikut:
  1.      Alat-alat teknologi
  2.      System ekonomi
  3.      Keluarga
  4.      Kekuasaan politik
  •     Bronislaw Malinowski menyebutkan unsur-unsur kebudayaan sebagai berikut

  1.     System norma-norma yang memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya.
  2.      Organisasi ekonomi
  3.     Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-[etugas untuk pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama
  4.      Organisas kekuatan


  •   Kluckhohn berpendapat bahwa terdapat tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural universal) artinya ketujuh unsur ini dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa di dunia yaitu:

  1.        System religi
  2.        System pengetahuan
  3.        System mata pencaharian hidup
  4.        Sistem peralatan hidup atau teknologi
  5.        Organisasi kemasyarakatan
  6.        Bahasa
  7.        Kesenian
Tiap-tiap unsure kebudayaan ini dapat diperinci menjadi unsure-unsur yang lebih kecil hingga beerapa kali. Dengan metode Raplh Linton pemerinci dapat dilakukan hingga empat kali. Karena serupa dengan kebudayaan dalam keseluruhan setiap unsure kebudayaan universal itu juga mempunyai tiga wujud Yaitu wujud system budaya, wujud sistem sosial dan wujud kebudayaan fisik sehingga pemerincian dari ketujuh unsure tersebut masing-masing harus juga dilakukan mngenai ketiga wujud tersebut.
Wujud system dari unsur kebudayaan universal berupa adat dan pada tahap pertamanya adat dapat diperinci lagi menjadi beberapa kompleks budaya. Kompleks budaya dapat diperinci lagi menjadi tema budaya. Akhirnya pada tahap ketiga tiap tema budaya dapat diperinci dalam gagasan.

      6. Wujud kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

  •     Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala- kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

  •     Kompleks aktivitas:
berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati dan diobservasi. Wujud ini sering disebut dengan sistem sosial.

  •     Wujud sebagai benda:
aktivitas manusia saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasilkarya manusia untuk mencapai tujuan. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.

     7. Orientasi nilai kebudayaan
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nila. Munrut C.Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

  1.       Hakekat hidup manusia (MH)
  2.       Hakekat karya manusia (MK)
  3.       Hakekat waktu manusia (WM)
  4.       Hakekat alam manusia (MA)
  5.       Hakekat hubungan manusia (MN)

      8. Perubahan kebudayaan
     Manusia dan kebudayaan selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks, dan memilki eksistensi dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial. Seseorang mampu mempengaruhi kebudayaan dan memberikan peluang untuk terjadinya perubahan kebudayaan.
Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok tidak akan terhindar dari pengaruh pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adaya kontak-kontak antar kelompok atau melalui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu apabila kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntutan yang dihadapinya. Pengadopsian tersebut diprngaruhi oleh faktor-faktor fisikal, seperti iklim, topografi sumber daya alam dan sejenisnya.
Perkembangan zaman juga mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut semua kelompok sosial akan bergeser baik itu secara lambat maupun cepat yang akanm menimbulkan antara kelompok-kelompok yang menghendaki perubahan dan yang tidak menghendaki perubahan.
Terjadinya perubahan dapat disebabkan oleh beberapa hal :

  •     Sebab- sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
  •     Sebab- sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan juga disebabkan karena adanya difusi kebudayaan, penemuan- penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan suatu kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sangat bertolak belakang dengan perilaku yang dianut didalam kelompok sosialnya. Yang diperlukan disini adalah kontrol sosial yang ada dimasyarakat, yang menjadi suatu “cambuk” bagi komunitas yang enganut kebudayaan tersebut. Sehingga mereka dapat memilah-milah, mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.

      9. Kaitan manusia dengan kebudayaan


Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuia dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
     Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.

sumber:

http://radenanindyo.blogspot.com/2012/10/hubungan-manusia-dgn-kebudayaan.html
http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html
http://youtube.com/watch?v=pfydro4X2t0


0 komentar:

Posting Komentar