Masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur- unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Sedangkan
menurut Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu
entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga
berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat kondisi itu diharapkan dapat
diatasi melalui kegiatan bersama.
Menurut
Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masayarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
sosial. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4
(empat) jenis faktor, yakni antara lain:
- Faktor ekonomi
- Faktor budaya
- Faktor biologis
- Faktor psikologis
Masalah sosial muncul
sebagai akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada. Seiring perkembangan zaman, di Indonesia masalah
sosial telah menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Masalah sosial menjadi candu
tersendiri yang menghambat mobilitas keberlangsungan negara. Pemerintah sebagai
lembaga tertinggi negara disibukan dengan kebijakan-kebijakan yang berkaitan
dengan masalah sosial. Namun faktanya, kualitas kehidupan Indonesia masih berada
di rata- rata. Ini bukanlah suatu prestasi yang dapat kita banggakan.
Pada lingkup global, faktor ekonomi
merupakan faktor terbesar yang menjadi ciri khusus negara kita. Beberapa dekade
ini Indonesia mengalami pasang surut perekonomian negara. Kemiskinan menjadi
faktor pemicunya, taraf kemakmuran masyarakat masih sangat kurang. Banyaknya
penduduk dengan lahan pekerjaan yang sempit, harga kebutuhan yang meningkat,
kurangnya pendapat perkapita negara, merupakan sebagian potret kurangnya taraf
kemakmuran Indonesia. Masalah ini berdampak kepada sektor yang lainnya.
Misalnya keamanan, akibat kemiskinan banyak orang yang menghalalkan jalan
pintas yang akhirnya menjadi tindak kriminalitas.
Pada lingkup yang lebih
sempit kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah
sosial, Stark (1975) membagi masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
- Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
- Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
- Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Dalam pembagian ketiga jenis
masalah sosial tadi,keberadaannya sangat berdampingan dengan kehidupan
masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa. Setelah menjabarkan teori singkat
mengenai masalah sosial, saya akan khusus mengidentifikasi perilaku menyimpang yang
erat kaitannya dalam kehidupan remaja. Kita sebagai mahasiswa yang merupakan
tingkatan tertinggi dalam dunia pendidikan seharusnya telah memiliki pola fikir
yang setingkat dengan kedudukan mahasiswa. Maksud disini adalah kita sebagai
generasi muda dapat ikut andil dalam menghambat masalah sosial dengan
pemecahan- pemecahan logis dan realistis. Aksi kita saat ini merupakan
barometer penetu kehidupan di masa depan.
Perilaku menyimpang pada
poin kedua sebenarnya kita dapat menghindarinya dengan cara :
- Mempertebal keimanan
- Memfiltrasi pergaulan disekitar kita
- Banyak mengikuti organisasi yang positif
- Membuka pengetahuan dengan banyak membaca artikel- artikel mengenai permasalahan sosial
- Memperbanyak relasi dalam hal yang positif
Pada dasarnya pencegahan itu
berasal dari hati nurani kita sendiri, semestinya kita dapat berfikir logis dan
realistis terhadap kehidupan saat ini. Pada era globalisasi ini banyak hal yang
masuk dan diadopsi dari budaya asing. Ada budaya yang sesuai dengan etika
ketimuran dan ada yang tidak, untuk itu kita harus dengan cermat menyeleksinya.
Jika perilaku menyimpang ini
sudah terlanjur terjadi, satu- satunya cara adalah melakukan pendekatan kepada
pihak yang bersangkutan, memberikan motivasi dan arahan ke jalan yang lebih
baik. Karena pada dasarnya perilaku menyimpang itu terjadi karena keingintahuan
yang berlebihan, dalam konteks ini adalah perilaku yang negatif serta ketidak
tahuan seseorang terhadap dampaknya
Sekecil apapun aksi yang
kita lakukan akan berpengaruh besar kedepannya. Kita sebagai generasi muda merupakan
aset berharga negara ini, jangan sia-siakan masa muda kita dengan kegiatan
negatif yang tidak sedikitpun memberi keuntungan kepada kita. Mari menjadi
generasi pelopor negeri ini! HIDUP MAHASISWA!
0 komentar:
Posting Komentar