RSS

Jumat, 11 Oktober 2013

Kenyataan- Kenyataan dan Masalah- Masalah Sosial yang Terjadi di Masyarakat

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur- unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Sedangkan menurut Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masayarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau sosial. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:
  1. Faktor ekonomi
  2. Faktor budaya 
  3. Faktor biologis
  4. Faktor psikologis
Masalah sosial muncul sebagai akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Seiring perkembangan zaman, di Indonesia masalah sosial telah menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Masalah sosial menjadi candu tersendiri yang menghambat mobilitas keberlangsungan negara. Pemerintah sebagai lembaga tertinggi negara disibukan dengan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah sosial. Namun faktanya, kualitas kehidupan Indonesia masih berada di rata- rata. Ini bukanlah suatu prestasi yang dapat kita banggakan.

Pada lingkup global, faktor ekonomi merupakan faktor terbesar yang menjadi ciri khusus negara kita. Beberapa dekade ini Indonesia mengalami pasang surut perekonomian negara. Kemiskinan menjadi faktor pemicunya, taraf kemakmuran masyarakat masih sangat kurang. Banyaknya penduduk dengan lahan pekerjaan yang sempit, harga kebutuhan yang meningkat, kurangnya pendapat perkapita negara, merupakan sebagian potret kurangnya taraf kemakmuran Indonesia. Masalah ini berdampak kepada sektor yang lainnya. Misalnya keamanan, akibat kemiskinan banyak orang yang menghalalkan jalan pintas yang akhirnya menjadi tindak kriminalitas.
Pada lingkup yang lebih sempit kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah sosial, Stark (1975) membagi masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
  • Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
  • Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
  • Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.

Dalam pembagian ketiga jenis masalah sosial tadi,keberadaannya sangat berdampingan dengan kehidupan masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa. Setelah menjabarkan teori singkat mengenai masalah sosial, saya akan khusus mengidentifikasi perilaku menyimpang yang erat kaitannya dalam kehidupan remaja. Kita sebagai mahasiswa yang merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia pendidikan seharusnya telah memiliki pola fikir yang setingkat dengan kedudukan mahasiswa. Maksud disini adalah kita sebagai generasi muda dapat ikut andil dalam menghambat masalah sosial dengan pemecahan- pemecahan logis dan realistis. Aksi kita saat ini merupakan barometer penetu kehidupan di masa depan.
Perilaku menyimpang pada poin kedua sebenarnya kita dapat menghindarinya dengan cara :
  1. Mempertebal keimanan
  2.  Memfiltrasi pergaulan disekitar kita
  3. Banyak mengikuti organisasi yang positif
  4. Membuka pengetahuan dengan banyak membaca artikel- artikel mengenai permasalahan sosial
  5.  Memperbanyak relasi dalam hal yang positif

Pada dasarnya pencegahan itu berasal dari hati nurani kita sendiri, semestinya kita dapat berfikir logis dan realistis terhadap kehidupan saat ini. Pada era globalisasi ini banyak hal yang masuk dan diadopsi dari budaya asing. Ada budaya yang sesuai dengan etika ketimuran dan ada yang tidak, untuk itu kita harus dengan cermat menyeleksinya.

Jika perilaku menyimpang ini sudah terlanjur terjadi, satu- satunya cara adalah melakukan pendekatan kepada pihak yang bersangkutan, memberikan motivasi dan arahan ke jalan yang lebih baik. Karena pada dasarnya perilaku menyimpang itu terjadi karena keingintahuan yang berlebihan, dalam konteks ini adalah perilaku yang negatif serta ketidak tahuan seseorang terhadap dampaknya

Sekecil apapun aksi yang kita lakukan akan berpengaruh besar kedepannya. Kita sebagai generasi muda merupakan aset berharga negara ini, jangan sia-siakan masa muda kita dengan kegiatan negatif yang tidak sedikitpun memberi keuntungan kepada kita. Mari menjadi generasi pelopor negeri ini! HIDUP MAHASISWA!




0 komentar:

Posting Komentar